Minggu, 23 Desember 2012


Menilik Sejenak ke Miniatur Krisis Air di Masa Depan
Bila kita menginjakan kaki kita ke kampung Medaksa di ujung kota Cilegon, hal yang pertama kita lihat adalah kali berwarna hitam keruh dengan sampah di pinggiran kali yang menumpuk. Sesekali saya melihat warga dengan santainya membuang tumpukan sampah di kali tersebut. Ya... melakukannya tanpa berfikir membuang sampah akan mengakibatkan banjir dan segudang resiko lain yang sering didengungkan dimedia maupun pelajaran sekolah. Bila hujan turun deras, air bisa meluap hingga ketempat warga. 
"ga ada hujan juga sukanya meluap aja kalo kali mah, sukanya karena air pasang" Begitu ungkap Kadinah salah satu warga di bantaran kali Medaksa. 
Disini masyarakat sudah terbiasa dengan lingkungan penuh sampah dan sulit air. Mereka tidak melihat ada pilihan lebih baik. Beberapa menganggap untuk apa menjaga kebersihan kali, kalau yang lain tidak. Beberapa tidak sempat memikirkan  kebersihan lingkungan, alhamdulillah hari ini makan. Bahkan beberapa warga berfikir untuk apa dibenahi, toh sebentar lagi kita digusur. 
Lingkugan pantai dan kali di Medaksa
Kampung Medaksa yang saya kunjungi ini adalah kampung padat penduduk yang terletak di bagian hilir sungai, lokasinya sangat tidak strategis untuk didiami karena dikelilingi oleh kali kumuh dan pesisir laut yang tidak kalah kumuhnya. Air bersih di tempat ini sudah lama menjadi komoditas yang diperjual belikan. Satu drigen air bersih dihargai Rp. 2000 sedangkan air isi ulang sebesar Rp. 3000 per galon. Sumber air bersih seperti air sumur sudah tidak layak dikonsumsi, karena terasa seperti air payau dan keruh kecoklatan. Begitu juga dengan air pam, rasanya tidak layak konsumsi seperti air bersih. 
"kadang kalo ujan... airnya pasti saya tampung, lumayanlah" tambah Kadinah lagi. Warga Medaksa ini juga tidak ragu menggunakan air sumur yang keruh itu untuk mencuci dan aktivitas lain. Karena mahalnya kebutuhan air disini.
sumber air gratis di Medaksa: 1). Air Sumur    2). air keran masjid
Kampung ini memiliki perpaduan yang berdampak buruk bagi masyarakat di lingkungan tersebut. Lokasi yang memiliki topografi landai membuat air yang pasang bisa membanjiri Medaksa. Wilayah pesisir juga membuat tempat ini sulit mendapat sumber air bersih. Tetapi tidak hanya itu, kebiasaan warga yang tidak peduli akan lingkungan semakin memperparah kondisi lingkungan di tempat ini. Warga terbiasa membuang sampah sembarangan dan tidak peduli pada sistem drainase daerah mereka, padahal sampah kiriman dari hulu dan tempat lain saja sudah menumpuk. Beberapa usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak seperti para anggota TNI untuk membersihkan sampah, tetapi tidak diimbangi oleh kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan. 

Masalah krisis air di Medaksa bisa dijadikan sebagai contoh masalah krisis air parah yang bisa terjadi dimasa depan bila kita tidak berdamai dengan alam dengan menjaga lingkungan. Ketika pilihan untuk air bersih tidak terlalu banyak dan air menjadi komoditas ekonomi yang cukup menguras kantong. Maka yang paling dirugikan adalah manusia sendiri karena kondisi tersebut berpengaruh besar pada taraf hidup masyarakat. Bagaimana tidak? tubuh kita membutuhkan 70% air bersih untuk menjadi sehat. Tetapi bila air yang kita konsumsi malah membawa bakteri dan kuman akan membuat tubuh kita terserang penyakit. Tercatat 80% penyakit didunia disebabkan karena air dan sanitasi. Bahkan 30000 orang di dunia harus meregang nyawa karena meminum air yang tidak layak konsumsi. 

Bagaimana bila kita meneruskan apa yang kita lakukan saat ini tanpa memperhatikan kondisi lingkungan? Maka bisa tercipta lebih banyak Kampung Medaksa yang lain disekitar kita. 

Cadangan Air Bersih di Dunia
Pada dasarnya bumi kita ini memiliki sistem sendiri dalam menyediakan air dengan berbagai tahapan. Air laut yang menguap dan menjadi air hujan, air hujan yang turun diserap oleh tanah dan diolah untuk menjadi air bersih yang dikonsumsi oleh makhluk hidup dibumi. Sisanya akan dialirkan ke laut dan kembali menguap. Sistem tersebut telah berjalan jutaan tahun secara seimbang. 
Tetapi masalah tercipta ketika keseimbangan tersebut terganggu. ketidakseimbangan alam karena pemanasan global memang masih disebut-sebut sebagi masalah utama krisis air di berbagai konferensi besar dunia. Tetapi terkadang masalahnya tidak hanya pada alam yang mulai tua, tetapi manusia yang tidak sadar untuk menjaga lingkungan. 
Masalah krisis air bersih di Medaksa bisa dijadikan sebagai miniatur krisis air di bumi ini. Populasi yang meningkat, hunian meningkat, eksploitasi bumi meningkat berbanding lurus dengan semakin tipis persediaan air bersih sebagai sumber air minum. Di beberapa negara maju sudah mulai menciptakan teknologi penjernian air (water purifier) secara umum agar dapat di konsumsi langsung oleh warganya. Seperti negara Belanda yang menggunakan sistem water from the tap, warga dapat meminum air langsung dari keran karena telah diolah sesuai standar. Negara lain seperti Malaysia dan Singapura juga sudah mulai mampu mengolah sumber air bersih untuk warganya. Hanya saja untuk dapat mewujudkan hal tersebut, sebuah negara harus mengeluarkan dana yang cukup besar. 

Lalu bagaimana dengan Negara Indonesia tercinta?
Di Indonesia sistem pemurnian air juga telah diterapkan di beberapa kawasan elit seperti apartemen, tetapi jumlahnya masih hanya nol koma sekian persen saja. Lalu bagaimana dengan sisanya?
Sebagian besar warga menggunakan air sumur untuk konsumsi dengan di rebus terlebih dahulu satu memakai air kemasan untuk minum, sisanya lagi menemukan genangan air saja sudah bersyukur. Dengan merebus air dan meminum air kemasan pun masih di pertanyakan kelayakannya bagi tubuh, air sebgai materi netral sangat mudah tercampur kuman terkecil dan sulit dibersihkan secara total. Merebus air yang baik, tentu harus dengan media dan cara yang benar. Begitupula air kemasan, butuh standarisasi maksimal untuk menjadi layak di konsumsi.
Masalah tersebut telah mengisnpirasi perusahaan mulitnasional unilever untuk menciptakan produk yang membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Menurut Brand Manager Unilever Pureit Felicia Julian Kehadiran Pure it untuk menjawab akan metode pengolahan air yang efektif dan efisen. Pure it menggunakan teknologi empat kali penyaringan tanpa gas dan listrik diharapkan dapat menjadi solusi bagi manusia untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi tubuh dengan air yang sehat, bukan sekedar air yang jernih saja. Hal tersebut dibuktikan dengan sertifikasi oleh Enviromental Protection Agency di Amerika serikat karena telah terbukti mampu mengurangi bakteri dan virus berbahaya. Bila saat ini Indonesia belum memiliki sistem pemurnian air secara masal seperti negara-negara maju lainnya, kehadiran teknologi pure it ini membantu masyarakat untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan air minum yang sehat dengan biaya yang terjangkau. 





Teknologi dan Kesadaran Seimbang
Banyaknya teknologi yang membantu harus diimbangi dengan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Berdamai dengan alam akan memudahkan kita mendapat manfaat dari alam. mulailah dengan hal kecil disekitar kita, jangan biarkan air alam tercemar. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian alam.
Mengolah Limbah. Banyak paradigma yang menyalahkan industri besar dalam pencemaran lingkungan, padahal sampah terbesar dihasilkan oleh sampah rumah tangga yang terakumulasi. Oleh sebab itu biasakan untuk mengolah limbah sebelum dibuang, klasifikasikan limbah organik dan nonorganik merupakan cara paling dasar. Akan lebih baik bila limbah rumah tangga bisa diolah untuk menjadi produk daur ulang seperti pupuk atau barang-barang tepat guna lain. Selain berguna, juga mengurangi pencemaran bumi.
Menanam Pohon dan peduli pada daerah resapan air. Pohon memiliki banyak manfaat bagi bumi, selain menghasilkan O2 yang baik bagi tubuh, menjaga keseimbangan alam, pohon juga mampu menampung cadangan air di bumi. Sehingga semakin banyak pohon akan semakin banyak pula cadangan air yang ditampung. Daerah resapan air juga penting untuk menghindari penumpukan air di muka bumi dan air dapat segera di olah didalam bumi.
Membersihkan Lingkungan. Selalu membersihkan lingkungan untuk menghindari hal-hal buruk seperti banjir dan tercemarnya air. Lingkungan yang kotor juga bisa menyebabkan kualitas air tanah menjadi buruk, sehingga mengandung banyak bakteri jahat bagi tubuh. Hindari membuang sampah sembarangan apalagi disungai atau kali. Akan banyak daerah hilir seperti Medaksa yang menerima akibat dari ulah kita yang satu ini. Jangan sampai kita merugikan warga ditempat lain. 
Berhemat dan bijak dalam menggunakan airKesadaran bahwa pasokan air terbatas harus di tanamkan di lingkungan sekitar kita untuk terus bijak dalam menggunakan air. Gunakan air secukupnya dan sesuai kebutuhan. Karena walaupun air tidak akan berkurang di bumi ini, proses penjernihan air mengalami proses yang panjang. Kita juga harus menjaga sumber air minum kita seperti sumur dan mata air pegunungan agar tidak tercemar dengan cara menutup atau membuat dinding perlindungan yang layak. 

Menciptakan kesadaran menjaga lingkungan di daerah sekitar kita. 
Bila kita ingin menjaga lingkungan, jangan pernah takut dan malas untuk memulai. Ajak warga sekitar untuk ikut berpartisipasi dengan menjaga lingkungan. Jangan merasa malas hanya karena sendiri menjaga lingkungan dan sulit mengajak warga untuk ikut berpatisipasi. Mulailah dari hal terkecil seperti menanamkan kesadaran di anak-anak kita. Buat mereka merasa bersalah bila membuang sampah sembarangan dan tidak menjaga lingkungan. Buat sistem terpadu didaerah anda akan sangat membantu untuk melestarikan alam dan mendapatkan air bersih yang sehat. Seperti membuat tempat sampah yang layak untuk daerah anda, membuat sistem drainase yang rapi dan terjaga kebersihannya atau hal lain yang dibutuhkan daerah anda untuk tetap menciptakan lingkungan yang sehat
Sistem Punishment
Bagi daerah yang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi mungkin solusi ini tidak diperlukan. Tetapi untuk daerah yang memiliki tingkat kesadaran rendah, sistem pusnishment ini bisa dibuat untuk merangsang kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Selanjutnya lingkungan yang bersih dan sehat itu bisa menciptakan sumber air yang baik dan layak untuk di konsumsi. Lingkungan yang baik juga salah satu tindak nyata kita untuk membantu alam terus menjalankan sistemnya untuk memproduksi air bersih.

Bumi telah lama memiliki sistem alamiah selama jutaan tahun dalam mengolah air. Sebagai konsumen utama air bumi, kita harus bijak dalam menggunakan dan mengolah air. Biarkan bumi bernafas dengan baik, air masuk meresap kedalam tanah yang bersih untuk menghasilkan air yang bersih untuk kita konsumsi. Cara paling tepat untuk menjaga kelestarian air adalah dengan ikut membantu alam menjalankan sistemnya. Penggunaan teknologi yang telah diciptakan diimbangi dengan sikap dan prilaku kita yang bijak. Benahi sistem air di agar air dapat mengalir dengan baik dan menghindarkan kita pada banjir. Bila sistem di bumi berjalan dengan baik, akan banyak manfaat yang kita dan genarasi penerus kita dapatkan.

Anak-anak di Medaksa Merak

Hidup yang baik hanya dicapai dengan hidup yang sehat.
Jaga Lingkungan kita untuk mendapat sumber air minum yang sehat bagi tubuh kita


1 komentar:

  1. potret kehidupan di daerah pesisir pantai, tidak hanya di Cilegon mungkin di beberapa kota di Indonesia juga mengalami hal yang sama, seperti di Semarang

    BalasHapus