Jumat, 16 Agustus 2019



Jadi apa yang perlu dipersiapkan untuk Trip ke Rinjani?
  1. Mental yang gigih. Untuk saya ini nomor 1, saya diperingatkan beberapa kali untuk olahraga, basic saya olahraga hanya renang 1000 m seminggu 2x dan yoga seminggu sekali, lari atau jogging cuma kadang-kadang saja. Sebelum berangkat saya berfikir itu udah fit enough, tapi ternyata jauh dari cukup. Jadi intinya, kurangnya saya olahraga kalau tidak diimbangi oleh kegigihan dan keinginan yang kuat, saya gak bakal sampai ke Plawangan Sembalun atau mungkin setengah jalan minta balik aja.
  2. Sepatu yang nyaman. Suami sempet mau pakai sandal gunung aja, dia biasa pakai sandal gunung kalau mendaki, bahkan kami telah menyiapkan sandal gunung ditempat yang mudah dicapai, supaya kalau tidak nyaman pakai sepatu, bisa tinggal ganti. Tapi trek di Rinjani ini memang butuh sepatu, kadang ketemu batu besar tajam, lalu ketemu pasir kering dimana-mana, jadi lebih aman pakai sepatu saja. Apalagi kalau kalian berniat ke Puncak.
  3. Sleeping bag dan jaket yang proper. Malam disana dingin dan kita tinggal di tenda, jadi pastikan dua hal ini proper, bukan cuma abal-abal.
  4. Counterpain, yes please… you need this, trust me.
  5. Persediaan cemilan, saya ingat main ke Labuan bajo orang pada beli cemilan sebelum naik kapal, kami hanya beli beng-beng satu kardus kecil dan itu bahkan gak abis untuk dua malam tiga hari. Jadi dengan Pedenya kami hanya beli beng-beng satu bungkus, coki-coki, good time, salt cheese satu bungkus. Tapi itu cuma sampai hari satu berangkat dan pos 3 udah abis. Cepet banget lapernya
  6. Skin care. Cowok dan cewek, skin care itu penting bangeeet. Terutama sunblock, pelembab kulit dan bibir. Kalau perlu bawa face spray, untuk selama perjalanan. Pembersih muka, tisu dan hal lain. Kalian gak mungkin menghindari hitam tapi perih karena panas itu mengganggu banget.
  7. Baterai cadangan kamera kalau kalian mau cari foto malam
  8. Sisanya secondary saja dan tergantung pribadi masing-masing saja.
Bang Iyon dan Sora
Apa yang perlu diperhatikan saat akan ke Rinjani?
  1. Follow instagram TNGR, disitu banyak informasi terkini. Ingat ya, jalur Sembalun selalu tutup setiap jumat.
  2. Pastikan kalian tau kemampuan kalian dan tau kebutuhan kalian, ada yang sewa porter saja cukup, ada yang perlu guide. Saya kemarin benar-benar memilih trip yang tepat sesuai kebutuhan saya. Dua orang, tiga porter dan satu guide. Guide dengan lisensi SAR. Karena saya masih takut ada gempa disana atau ada kejadian lainnya yang diluar dugaan. Selain itu, pemilihan seperti ini membuat saya merasa aman dan nyaman.
  3. Pastikan dari awal apa saja yang akan dibantu oleh Porter. Biasanya porter hanya membawa tenda dan logistic saja, jadi barang pribadi dibawa kita sendiri. Kepastian ini membantu kalian memutuskan perlu jasa porter tambahan atau tidak.
  4. Hati-hati banyak monyet. Serius, mereka lucu dilihat dari jauh. Tapi mereka gak takut manusia kalau manusianya gak bawa kayu atau tongkat.
  5. Saya sarankan cek waktu yang tepat untuk ke Rinjani, saya prefer musim panas, karena langit cerah. Kalau lihat posisi bulan untuk milkyway atau fullmoon, bisa cek di internet, banyak webnya.
  6. Menyusul ya kalau ingat.
Opan, Abu, Kita beruda, Bang Iyon dan Sora
Guide dan Porter Kami.

Abu Icin.
Abu sebutan untuk bapak di Lombok. Abu ini guide kita, dia sabar banget dan tahu Rinjani banget. Pengalaman dia banyak, dia juga tahu sejarah Rinjani seperti apa. Mungkin karena dia pernah temani beberapa peneliti di gunung Rinjani. Jadi pengetahuan dia gak sebatas jalan dan trek saja. Ketika di Desa Sembalun, banyak banget yang manggilin dia. Jadi kayaknya emang Abu udah dikenal banget di Desa Sembalun

Sora.
Sora ini pas seperti gambaran tentang porter Rinjani dipikiran saya. Ramah dan ceria. Dia sering sambut kita saat sampai tenda. Dia juga temani kita menikmati milkyway. Dan dia satu-satunya porter kita yang pakai sandal jepit.

Bang Iyon 
Sepertinya dia porter paling sibuk, kita jarang banget ngobrol sama dia. Setiap ditengok dia lagi berkutik sama kompor. Bang Iyon ini juga jagoan menurut saya, ada yang cerita dia punya rekor membawa sampah dari Rinjani lebih dari 90kg.

Opan
Opan ini sebenarnya murid dari Abu, jadi panggil Abu pun bukan Abu tapi Pak Guru. Dia diminta jadi porter karena sekalian latihan fisik untuk lomba lari. Jadi pas ke Danau Sagara Anak, dia sama seperti kita, sama-sama pertama kali ke Sagara Anak.


Rinjani dan sekalian ke pantai??

Percaya deh, rencana ini sudah terlalu lama mengendap dalam pikiran saya. Tapi ternyata saya bukan orang yang cocok untuk liburan ke gunung dan kepantai dalam satu paket. Capeknya beda dan kita gak punya cuti sebanyak itu. Jadi daripada gak puas, saya memilih untuk liburan ke Rinjani dulu dan liburan ke pantai Lombok diwaktu yang terpisah. Dan saya yakin ini lebih menyenangkan.

Butuh olahraga dulu?

Iya!, apapun olahraganya pokoknya olahraga sebisa kamu.

jalan-runtuh-yang-bawahnya-jurang
Jadi, layakkah kita ke Rinjani dengan menggunakan Private Trip?

Yes… Pokoknya yes. Apalagi kalau kamu seperti saya yang bukan pendaki dan punya fisik kayak saya. Di 2013 teman lama saya bilang, ya ke Rinjani emang mahal, jadi ya kalo pengen banget nabung aja dulu. Jadi, mau private gak private udah pasti mahal.

Kalau kalian ke Rinjani nanti, jangan lupa untuk menikmati semuanya, gak usah buru-burulah. Semua part di Rinjani indah.



0 komentar:

Posting Komentar