Minggu, 29 April 2012

Salah satu hal menyenangkan dalam melakukan survey adalah bertemu dengan berbagai macam responden.  Ada petani yang sempat diwawancarai berpendapat, butuh modal yang besar untuk memperbesar usahanya. Tetapi ketika mereka ingin meminjam di bank, berujung pada agunan yang harus diberikan kepada bank. Bila timbul pertanyaan, mengapa harus memakai agunan, maka pertanyaan itu bisa dijawab di hari sebelumnya oleh dinas UMKM kota Semarang. 

"kalau tidak ada agunan, maka uang bisa hilang"
Dari data-data yang ada, uang yang disalurkan tanpa agunan biasanya tidak kembali dengan beberapa alasan. "ada yang alasannya istrinya melahirkan cesar, dan lain-lain lah.. banyak"

Seperti dua mata sisi uang. Baik Bank atau kredit usaha rakyat lainnya tidak dapat berjalan terus bila uang yang disalurkan tidak kembali, maka mereka membutuhkan agunan untuk jaminan uang mereka kembali dan bisa disalurkan ke petani lainnya. Tetapi disisi lain, petani yang tidak memiliki agunan tidak dapat mengembangkan usahanya tanpa modal yang cukup. Untuk dua sisi mata uang ini, biasanya pelaku usaha akan menyalahkan satu kandidat, Pemerintah.

Berbeda dengan responden yang saya temui siang ini. Ardie Sucahyo., SE. Pria yang sudah menjalankan usaha ternak ayam dari tahun 1998 merupakan sarjana ekonomi lulusan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Dia pernah berkarir disalah satu perusahaan bonafit di Indonesia, tetapi paska krisis yang terjadi tahun 1998, ia memilih untuk menjadi seorang peternak. Saat ini usahanya memiliki omset sebesar Rp. 2.700.000 dalam satu hari.
Pikiran sederhana tetapi nyata dan berani telah membuat pria ini berhasil mempertahankan usahanya hingga belasan tahun. Dia tidak menyalahkan pemerintah karena dia tidak berharap dengan pemerintah. "lebih baik saya pinjam ke bank dan jelas, dari pada mengharapkan bantuan-bantuan pemerintah!" ujarnya singkat sambil membenahi kandang ayam yang telah menjadi tumpuan hidupnya. 

Modal diakui masih menjadi faktor utama dalam menjalankan usahanya. Dia juga menyesalkan bahwa selama ini masih ada beberapa bank yang mempersulit usaha petani dan peternak karena dianggap memiliki resiko yang tinggi. "padahal semua usaha ya punya resiko yang tinggi. Dan usaha ternak dan tani malah setiap hari ada pemasukan". Ia juga menambahkan kalau usaha kecil seperti usahanya memiliki kekuatan dalam menghadapi krisis lebih daripada usaha-usaha besar. 
"banyak usaha besar koleps, tapi yang tiap hari di kandang ayam seperti saya, tetap bisa jalan, walaupun harus naik turun, tapi ga tetap berjalan"

Baginya, UMKM sudah selayaknya mendapat fasilitas yang baik, terutama dalam penyaluran kredit, karena usaha kecil bisa lebih mudah dijalankan. "usaha kecil seperti ini, gampang, itung-itungane orang bodoh yo iso kok!"


Berbeda dengan beberapa petani dan peternak lain yang cenderung tidak memiliki pembukuan dan perhitungan yang jelas. Pak Ardie terlihat telah memiliki perhitungan yang baik. Melihat pria setengah baya ini membuat saya berfikir tentang pentingnya pendidikan apapun profesinya. Karena walaupun tidak semua teori sama seperti praktek dilapangan. Setidaknya teori bisa dijadikan dasar untuk berfikir dalam menjalankan praktek.



1 komentar:

  1. Terima kasih min informasinya ... Salam Satu Hobi dan Sukses Selalu ya gan !

    artikel ini https://pemainayam.net/ayam-magon-petarung-sabung-ayam-terkuat-di-dunia/ benar ngga ya gan ? Apakah benar ayam magon yang paling kuat ? Mohon penjelasannya ya .. Sebelumnya terima kasih :)

    BalasHapus