Akhirnya hari yang ditunggu tiba juga,
setelah keseringan bolak-balik lihat laman Air BnB Bubble Hotel Bali, saya dan
suami akhirnya memutuskan untuk mencoba pengalaman menginap di Bubble Hotel
Bali. Awalnya iseng cari penginapan murah di Bali, in case someday bakal
melancong kesana lagi dan ketika menemukan hotel ini dengan review yang
bagus-bagus (rata-rata turis mancanegara sih yang review) akhirnya kami fix
melancong ke Bali.
Bubble
Hotel ini lokasi nya dirahasiakan dan akan diinfokan saat kita sudah fix akan
menginap disana, walaupun begitu, kalau kita search di Instagram, orang-orang
yang tag bubble hotel, biasanya tag Nyang-Nyang Beach juga, jadi menurut saya
lokasinya ga serahasia itu.
Setelah booking hotel ini, dimulailah rasa penasaran lebih dalam,
karena sudah bayar kan, jadi ya cari alasan bagus buat nenangin hati sudah
menginap di hotel yang tepat. Kalau kita lihat sekilas di deskripsi AirBnB,
penjelasannya indah banget dan emang indah banget. Lokasinya tepat depan pantai
yang sepi dan bagus, ada kata-kata perjalanan dari meeting point ke lokasi
bubble 20-30 menit (CMIIW) terbaca sepele oleh saya. Lalu setelah browsing ke
Youtube, saya menemukan dua orang Indonesia yang punya penilaiannya sendiri,
ada yang merasa iya pantainya indah, tapi perjalanan 20-30 menitnya itu lho
capek luar biasa sampai buat si youtuber ini sakit, lalu ada juga yang menyerah
dan check out dimalam hari karena merasa tempatnya ga private, ada beberapa
warga setempat yang lewat. Dan yang Check out ini memang menginap disitu berdua
dan cewek semua.
Hasil
browsing-browsing itu disampaikan ke suami dan dia santai banget cuma bilang
“mau pindah aja nih kita?”, saya sih meringis aja, karena kalau dibatalin
uangnya udah ga bisa di refund.
Oke, akhirnya kami berangkat ke Bubble Hotel ^^
Kami tiba di meeting point pukul 15.00 sore, karena jam check in
yang tertera jam segitu. Setelah bla-bla alias numpang toilet, titip barang
besar-besar dan lain-lain, kami mulai turun tebing sekitar setengah jam
kemudian. Kalau kamu bawa koper, ga perlu khawatir karena ada tempat penitipan
barang yang aman, kalau kamu bawa motor dan mobil, ga usah khawatir karena ada
parkir tersedia, lokasinya juga bisa dipandu dengan Google Maps dengan mudah.
Kamu harus khawatir kalau naik Grab atau Gocar, karena harus mikirin pulangnya
gimana, saya ga yakin Grab gampang ditemukan disana. Tapi pihak untungnya
Bubble hotel ini menyediakan antar jemput kok buat para tamunya, walaupun
menurut saya lumayan mahal sih.
Oke
lanjut. Kami akhirnya melakukan “perjalanan 20-30 menit” seperti di deskripsi
AirBnb. And you know what, itu capek banget. Si Ibu yang menyambut
kami di meeting point cuma anter sampai depan jalan, lalu kita disuruh ngikuti
batu putih, walaupun itu sebenarnya bukan batu putih, tapi batu bercat putih.
Ya kalau kalian biasa naik gunung, mungkin ga berat lah ya, cuma kalo kalian
jarang olah raga, fix pasti berat dan capek. Sampai di depan pantaipun kami
harus berjibaku dengan indahnya pasir dikaki kami yang membuat sulit melangkah.
Tapi
selepas itu semua, pemandangan yang ditawarkan bubble hotel oke bangeeeet… Laut
lepas, bersih, pasir pantai putih, tebing-tebing, dan bonus sapi-sapi bali
bahagia yang ga perlu dikhawatirkan, karena bahagianya mereka takut sama
manusia. Dibeberapa ulasan tamu di youtube cerita kalau ada banyak monyet,
untungnya kemarin ga ketemu satupun.
Bubble
yang dipersiapkan untuk kami adalah bubble paling kecil dan paling ujung, si
ibu yang diatas bilang “itu paling private” ya iyalah, wong paling ujung,
paling capek deh jalannya. Selain ibu ditempat meeting point, kami juga
disambut oleh mas-mas baik hati yang mengantarkan kami ke bubble dan
menjelaskan tentang hotel ini dan juga cara pakai bubble room.
Setiap
bubble hotel memiliki :
1.
Bubble room (yaiyalah) yang dilengkapi kasur, lampu, AC Portable, aliran
listrik (jadi kamu tetap bisa isi baterai hape, walau sinyalnya susah juga sih)
2. Kursi
santai menghadap laut, ini wow banget guys
3.
Ayunan, ini sialnya kami dapat tempat yang ayunannya ga menghadap mana-mana,
ditengah pohon-pohon.
4.
Handuk, tisu, sabun dan sampo tersedia, tetapi sayangnya sabunnya tinggal
sedikit, jadi saran saya tetap bawa sabun sendiri ya.
Toilet dan Kamar Mandi
Ini adalah hal
yang paling banyak ditanyakan teman-teman saya ketika mendengar rencana saya
menginap di bubble hotel. Kamar mandinya menyatu dong dengan alam terbuka, jadi
tak bertembok dan tak beratap. Tapi tentunya tidak ada yang perlu ditakutkan
ya, semua nyaman (untuk saya tetap nyaman), aliran toiletnya bagus, jadi kalau ada
urusan pagi-pagi yang harus diselesaikan, ga perlu khawatir air macet yaaa…^^.
Dideskripsi yang kami baca akses air yang disediakan adalah salt
water alias air asin, jadi surprise banget pas saya
abis main dari pantai, buka keran shower airnya dingin dan bukan air laut,
bukan air payau juga, bukan air pam juga rasanya, entahlah ya itu air apa, yang
jelas cukup menyegarkan buat abis lengket-lengketan di pantai.
Lunch,
Dinner dan Breakfast.
Mereka
menyediakan semuanya, bahkan mereka menyediakan api unggun, bbq, lilin romantis
dll. Kami sebagai pelancong bahagia dengan budget terbatas, tentu berfikir cara
yang tepat menghabiskan uang, akhirnya kami putuskan untuk makan siang sebelum
sampai ke bubble hotel, lalu kami pesan paket yang isinya bbq (beef, marsmello,
sayuran, jagung dll) api unggun, dan lemonade untuk paket makan malam. Kami
juga membeli sosis kanzler untuk acara bbq-an karena sangat yakin menunya ga
bakal bikin kenyang ^^. Untuk makan pagi, kami sudah beli roti sobek, jadi
tidak perlu pesan ke hotel.
Kalau
ditanya harga bubble hotel ini mahal atau enggak, buat saya dan suami harganya
standarlah, tidak bisa dibilang mahal karena kita disuguhkan pemandangan luar
biasa dari pantai depan kita, kapan lagi kita bisa main dipantai romantic
berduaan kejar-kejaran sama ombak dengan harga dibawah sejuta semalem, selain
itu bagi suami saya, tidur dengan memandang langit langsung itu menyenangkan,
buat saya sih enggak, karena takut ada yang melayang-layang diatas langit,
hehe.
Tapi
untuk paket pelengkap, mereka menyediakan banyak sekali pilihan dan harga. Nah,
kalau paket pelengkap ini menurut saya cukup mahal, tapi cukup dimaklumilah,
karena staffnya harus naik turun bukit berbatu buat nyiapin paket-paket ini.
Menurut saya BBQ-an dipantai itu pengalaman menarik, kalian bisa coba pakai
paket BBQ kalau menginap di bubble hotel. Tapi saya tidak menyarankan api
unggun, kenapa? Karena buat saya, sampai disana saja sudah capek, main
dipantai, mandi lalu makan, hawanya pengen cepetan menikmati tidur di bubble
lihat bintang (kalo ada), dan kemarin kita ga sempat nyalain api unggun yang
dipesan karena capek dan ga menarik, selain itu butuh effort buat bersihin
badan dari pantai, kena asep api unggun itu adalah PR. Tapi saya rasa akan
menarik kalau pas rame-rame sama temen ke bubble pakai api unggun, well
silahkan dipertimbangkan deh ya.
Tips
buat menginap di bubble hotel
1. Bubble
hotel ini harus menempuh perjalanan menuruni bukit berbatu selama kurang lebih
setengah jam, untuk total check in dan check out berati kamu harus naik dan
turun bukit-berbatu… Jadi, pastikan fisik kalian baik.
2.
Pesan BBQ buat dinner is good choice, tambahin bekel sosis atau makanan lain
dari luar ya, ga ada warung disana. Bawa juga cemilan ya.
3.
Bawa sabun dan sampo sendiri, penting
4. Semalam
aja saya rasa cukup, karena walaupun menyenangkan, tempat ini isinya hanya
pantai, ga ada warung, ga ada yang jual es kelapa muda (Walau mungkin bisa
pesen)
5.
Pastikan kamu ga menginap di musim hujan, walau menyenangkan, di bubble hotel
saat hujan itu repot guys, apalagi kalau kamu beser, harus jalan ke
toilet-alam-terbuka
6.
Kalau ada budgetnya, saya sarankan untuk memilih bubble yang lebih besar,
minimal medium. Karena pertimbangan hanya berdua saja, saya dan suami memilih
bubble yang kecil, ternyata tempatnya sempit baik bubble-nya maupun lokasi
lapanganan bubble di tempatkan, kalau yang medium atau large, tempatnya lebih
lega dan lebih nyaman.
Final
Review : Walau repot dan capek banget kesana, tapi menginap di bubble hotel
adalah pengalaman yang setidaknya harus dilakukan sekali dalam seumur hidup lho
^^
Mba, gimana caranya booking? Hub siapa? Dan kalo malem amankah? Ada penjaga hotelnya ga?
BalasHapusWah info yang sangat menarik, jika ada yang ingin membuat kolam renang di daerah Bali. Silahkan hubungi kami yah
BalasHapusLangsung klik >> Jasa Pembuatan Kolam Renang di Bali